Kembangkan Nusa Penida Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

68

DENPASAR-klikpena.com

Di wilayah Nusa Penida, Kabupaten Klungkung terdapat banyak pura, dan hal ini bisa dikemas menjadi wisata religi, dengan kelebihan yang dimiliki daerah ini akan menjadi magnet bagi para wisatawan, demikian Gubernur Bali I Wayan Koster saat membuka pelaksanaan Nusa Penida Festival Bali 2019 di Pantai Banjar Nyuh, Nusa Penida, Minggu (6/10/2019).

Di hadapan para undangan dan masyarakat Nusa Penida yang sangat antusias menyaksikan acara pembukaan festival, Gubernur Koster dalam sambutannya menyampaikan potensi yang dimiliki Nusa Penida berupa pemandangan alam dan bawah laut serta sejumlah pura yang berpotensi menjadi tujuan wisata religi. Hal ini sangat potensial dikembangkan menjadi sumber pertumbuham ekonomi baru di Bali, khususnya Kabupaten Klungkung.

“Nusa Penida sangat potensial sebagai sumber penghasil PAD (Pendapatan Asli Daerah) baru bagi Klungkung, sehingga akan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini masa depan Bali, harus tetap dijaga. Membangun pengembangan pariwisata harus tetap menjaga kepentingan spiritual masyarakat, harus selaras, perkuat kehidupan spiritual masyarakat Nusa Penida,” terangnya.

Lebih jauh dikatakan, wilayah Pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung begitu kaya akan beragam potensi wisata, namun belum mampu tergarap secara maksimal akibat masih minimnya infrastruktur pendukung sebagai daerah tujuan pariwisata. Padahal kawasan ini mulai berkembang dan dilirik sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Bali oleh turis mancanegara.

Menyadari hal itu sejak awal, Wayan Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini, mengemukakan, setelah dirinya dilantik tahun lalu sebagai Gubernur Bali, ia langsung bertindak mengambil berbagai langkah strategis untuk menggenjot pembangunan infrastruktur di pulau yang terletak di seberang timur kawasan wisata Pantai Sanur itu.

Kemudian sambil berkelakar, Gubernur Koster menyebut jika dirinya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018 lalu cuma meraih 30 persen dukungan suara di Klungkung, dan hanya 25 persen di Nusa Penida. Namun ia menegaskan komitmennya bahwa dukungan politik tak boleh menjadi kendala dalam membangun Bali secara utuh dan menyeluruh sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

“Walaupun saat pemilihan (Pilgub) lalu, saya kalah di Klungkung, tapi itu bukan alasan dan halangan untuk tetap mencintai masyarakat Nusa Penida. Saya akan tetap membangun seluruh wilayah di Bali. Sebagai bentuk dukungan Pemprov atas pembangunan di Klungkung, dalam waktu dekat akan segera dilaksanakan beberapa pembangunan infrastruktur yang akan menunjang pengembangan daerah ini,” tandasnya.

Gubernur Bali Wayan Koster saat acara Nusa Penida vestifal

Ketegasan komitmen itu telah dibuktikan langsung dirinya usai dilantik sebagai Gubernur Bali pada Rabu, 5 September 2018 lalu di Jakarta oleh Presiden Joko Widodo, dengan mengajak Bupati Klungkung Nyoman Suwirta bertemu Presiden di Jakarta untuk membahas sejumlah pembangunan infrastruktur di Nusa Penida..

Kebutuhan akan infrastruktur penyeberangan dari-menuju Nusa Penida dan Nusa Lembongan menurut Gubernur Koster, mutlak diperlukan jika melihat kondisi penyeberangan yang ada saat ini.

“Pembangunan ini untuk menunjang kepentingan masyarakat agar Nusa Penida mudah dijangkau utamanya saat pelaksanaan upacara di Pura Dalem Nusa Ped. Sehingga pemedek dari luar gampang tangkil, masyarakat asli lebih gampang mobilisasi kalau mau keluar dan pulang dan yang terpenting layanan pariwisata,” kata gubernur.

Dalam kesempatan itu, Koster mengajak seluruh lapisan masyarakat, Kementerian, jajaran Pemprov Bali, Pemkab Klungkung, investor dan masyarakat lokal untuk ikut aktif bersama-sama memajukan Nusa Penida dengan menjaga segala potensi yang dimiliki.

“Pembangunan pariwisata membutuhkan dana yang tidak sedikit, perlu waktu, curahan pikiran dan tenaga, jadi mari bersabar, kita rencanakan dan realisasikan secara bertahap. Pemprov akan memfasilitasi dan mendukung. Mari ikut aktif mulai dari hal yang terkecil,” ajaknya.

Di sisi lain, Tenaga Ahli Bidang Pariwisata Kemenpar Prof Gde Pitana menyampaikan festival merupakan even yang signifikan untuk mempromisikan pariwisata, untuk itu, harus digelar secara rutin dari tahun ke tahun.

Lebih jauh menurut Pitana, Nusa Penida merupakan growing destination yang sangat pesat pertumbuhannya dan sudah terkenal di kalangan pariwisata sebagai The Blue Paradise. Untuk itu lanjutnya, patut didukung pengembangannya, namun harus tetap hati-hati, dan menggunakan perencanaan yang matang terhadap pengembangan wisata Nusa Penida

Sementara itu, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Koster dan Pemerintah Provinsi Bali dalam mendukung kemajuan di berbagai daerah di Bali. Ia juga mengakui komitmen dan upaya serta langkah nyata Gubernur Koster terkait sejumlah pembangunan infrastruktur yang segera terealisasi di Nusa Penida.

“Semua ini tidak lepas dari usaha tangan dingin Pak Gubernur, maka cita-cita Klungkung memiliki dermaga yang memadai di Nusa Penida-Lembongan akan segera terealisasi. Semoga dengan pembangunan ini akan semakin memajukan wisata di daerah ini,” harap Suwirta.

Selanjutnya ia menyampaikan bahwa sejumlah potensi yang dimiliki Nusa Penida sudah diakui pemerintah pusat dengan penyematan beberapa branding. Di antaranya kawasan strategis nasional, kawasan konservasi hingga kawasan pulau terluar. Untuk itulah, ia sangat mengharapkan dukungan Pemerintah Pusat dan Pemprov Bali dalam mengembangkan potensi yang ada.

Sebelum pembukaan festival dimulai, Pemkab Klungkung menggelar upacara Wisudha Gumi dan Ngrarung Pakelem yang diiringi Tarian Rejang Renteng massal oleh sekitar 1.000 penari, yang tujuannya untuk memohon keselamatan serta membersihkan alam beserta isinya.

Selain itu, juga dilaksanakan kegiatan pelepasan Tukik yang dpimpin oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster.

Pembukaan Festival Nusa Penida 2019,  selain dihadiri Ny Putri Suastini Koster  (istri Gubernur Bali), juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, dan sejumlah undangan lain dari kementerian terkait, jajaran Pemkab/Pemkot se-Bali. (tra)

Komen via Facebook